Senin, 12 Januari 2015

"Bangga Aku PRAMUKA"


 #BanggaAkuPRAMUKA

Bangga Aku PRAMUKA

Bahagia....Bangga...aku ‘PRAMUKA’
Erat tangan ukir bakti
Bersama ‘keluarga’ yang kusayang;

Senyum rindu ‘apa’ yang dapat kulakukan?
Alangkah singkat ...berharganya waktu...
Indah cinta persaudaraan PRAMUKA,
Selalu belajar, berbagi, berusaha,

Berkobar semangat membara, 
Tumbuhkembangkan KARAKTER BANGSA,
Tulus hati berikan terbaik untuk
‘Generasi Muda Indonesia & Dunia’

Satyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan,
Ikhlas bakti bina bangsa, Ber-budi bawa laksana,
Satu PRAMUKA untuk Satu INDONESIA

JAYA PRAMUKA, JAYA INDONESIA. 

Salam Pramuka!
(Bangga Aku Pramuka, Endang S)

"Moto Gerakan Pramuka"

#SATYAKUKUDARMAKANDARMAKUKUBAKTIKAN

Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota  Gerakan Pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan 'KODE GERAKAN PRAMUKA'
Motto Gerakan Pramuka adalah  “ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka,:
  1. Menanamkam rasa percaya diri.
  2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
  3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
  4. Rasa bangga sebagai Pramuka.
  5. Memiliki Budaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari.Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka di samping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.
Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana adalah motto dari Pembina Pramuka, konsep yang  sangat indah, menarik, cocok dan sangat baik  untuk Bangsa Indonesia.  

Apa yang dapat kuberikan kepada Indonesia negeri yang aku cintai? 

Konsep Gerakan Pramuka mengajak seluruh komponen Bangsa Indonesia agar IKHLAS, BAKTI berbakti memberikan walau itu hanya setitik bakti untuk negeri ini, senantiasa teguh pada pendirian, dan menepati apa yang dikatakan. BERBUDI "Berbudi" dalam bahasa Jawa beda dengan berbudi dalam bahasa Indonesia. ‘Ber’ di sini bukan sebuah ‘awalan’ melainkan kependekan dari ‘luber’ yang artinya adalah “meluap” “Budi” pengertiannya adalah “watak”. Tentusaja watak yang baik. Watak apa yang meluber atau meluap? Tentu saja watak suka memberi, yang dalam bahasa Jawa menurut Poerwadarminta disebut “seneng weweh”. Pemimpin harus “ber-budi”, luber budinya. Suka memberi kepada rakyatnya. Memberi kepada rakyat tidak harus memberi uang tunai. Keamanan, kesejahteraan, kemudahan, peluang usaha dan masih banyak lagi. Rakyat akan merasa ayem karena diayomi pemimpin yang “ber-budi” (mulai diri sendiri  dan semua yang diberi tanggung-jawab mengendalikan sesuatu adalah pemimpin). BAWA
“Bawa” dalam bahasa Jawa berarti “ucapan”, atau awal nyanyian. Tembang Jawa sering diawali dengan “bawa”. Semacam intro yang disampaikan dalam sepotong kalimat bernada. Penekanan disini pada “ucapan” seorang pemimpin. Tentusaja ucapan seorang pemimpin tidak boleh “kakehan gludhug kurang udan”, banyak janji tanpa bukti. Ucapan pemimpin harus sama dengan perbuatannya. Harus “Sabda pandita ratu.” 
“Berbudi bawa laksana” mengandung pengertian “suka memberi dan kesatuan antara ucapan dan tindakan”. Penjabarannya bisa panjang-lebar, luas dan mendalam. Saya hanya ingin mengingatkan satu hal. Yang sering diucapkan pemimpin kepada rakyat adalah “janji”. Dan yang dijanjikan pasti “mau memberi sesuatu”. Misalnya membangun Puskesmas, Membangun jembatan, mengaspal jalan dan lain-lain. Oleh sebab itu leluhur kita mengingatkan dalam tiga kata “Ber-budi Bawa Laksana”, Banyaklah memberi dan tepati janjimu. LAKSANA "Laksana” adalah “jalan”. Diberi sisipan “um” maka “lumaksana” berarti “berjalan. Pengertian “jalan” disini adalah gerak langkah atau tindakan. Jadi “Laksana” menjelaskan “bawa”. Dengan demikian pengertian “Bawa laksana” adalah “kesatuan ucapan dan tindakan”
Dalam etika Jawa dikenal satu ungkapan sabda pandhita ratu, “tan kena wola-wali,” yang dapat dimaknai bahwa seorang pemimpin haruslah konsekuen untuk mewujudkan apa yang telah diucapkan. Kristalisasi perlunya pemimpin yang memiliki sifat bawa laksana. Dalam filsafat Jawa, seorang raja  adalah pemimpin yang memiliki sifat ‘bawa laksana’ dan sifat-sifat baik lainnya. Ini tercermin dari ungkapan yang sering diucapkan Ki Dalang dalam setiap lakon wayang, yang berbunyi: “dene utamaning nata, berbudi bawa laksana” (sifat utama bagi seorang raja adalah bermurah hati dan teguh memegang janji).
Sifat ‘bawa laksana’ mempunyai nilai yang sangat tinggi, sehingga sifat tersebut perlu diprioritaskan  diutamakan. Etika ‘bawa laksana’ ini mengandung nilai yang bersifat universal, mengandung nilai filsafat yang baik dan perlu dipegang teguh seluruh pemimpin. 
Renungan buatku dan Sahabat-Sahabatku dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-53 Gerakan Pramuka Indonesia; 

"Kita mantapkan, perkuat, perluas; Pembentukan Karakter Kaum Muda melalui Gugus Depan Terakreditasi,  untuk mewujudkan Generasi Muda yang Mumpuni dan Berkarakter dengan menerapkan secara optimal “Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana." 
"Pembina Pramuka adalah panutan, teladan yang dapat memimpin diri sendiri ….Karena itu mari sebagai anggota dewasa sekaligus Pembina Pramuka, selalu  Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana. Masih banyak yang dapat kita lakukan untuk hari esok Bangsa Indonesia. Hari esok  yang lebih baik dari hari ini dan hari kemarin. Mari kita selalu memperbaiki diri kita melalui peningkatan tujuh dimensi pribadi (spiritual, Emotional, Sosial, Intelektual, Fisik, Estetis, dan Finansial) agar  agar dapat membina generasi Muda mewujudkan Bangsa Indonesia yang Jaya." 

"Kita  lebih  mencintai Allah, kita lebih mencintai tanah Air Indonesia, kita tingkatkan produktifitas, lebih banyak berkarya & bermanfaat untuk Bangsa Indonesia dan seluruh mahluk-Nya, setiap hari kita berusaha memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik  dan bertambah baik akhlaknya……dst." Belajar



"Semoga Allah selalu melindungi, membimbing, merahmati dan meridhai Bangsa Indonesia.  Jaya  Pramuka Indonesia, Jaya Bangsa  Indonesia," aamiin….  

Semboyan Pramuka dahulu ialah: "SEDIA (Be Prepared)" yang berarti bahwa kamu harus selalu sedia, baik jiwa maupun ragamu akan kewajibanmu.
"SEDIA" dalam jiwa berarti: Siapkan jiwamu dengan melatih dirimu supaya selalu disiplin dan patuh kepada setiap perintah, serta selalu siap menghadapi setiap rintangan atau keadaan yang tak diduga sebelumnya. Dengan demikian kamu tahu apa yang harus dikerjakan dengan cepat dan tepat, serta rela mengerjakannya.
"SEDIA" dalam raga berarti: Siapkan ragamu dengan membuat dirimu sehat, kuat dan aktif, serta mampu melakukan hal-hal yang benar pada waktu yang tepat. 

Semboyan Pramuka Dunia
In English, this motto is most commonly Be Prepared. In the third part of Scouting for Boys Robert Baden-Powell explains the meaning of the phrase:
The Scout Motto is: BE PREPARED which means you are always in a state of readiness in mind and body to do your DUTY.
  • Be Prepared in Mind by having disciplined yourself to be obedient to every order, and also by having thought out beforehand any accident or situation that might occur, so that you know the right thing to do at the right moment, and are willing to do it.
  • Be Prepared in Body by making yourself strong and active and able to do the right thing at the right moment, and do it.[1]
The first handbook for Girl Guides, How Girls Can Help to Build Up the Empire by Agnes and Robert Baden-Powell, similarly explains: The motto of the Girl Guides is "Be Prepared". Why is this? It is because, like the other Guides, you have to be prepared at any moment to face difficulties and even dangers by knowing what to do and how to do it.[4]
(The "other Guides" of this quote are the Khyber Guide Regiment.)

Scout Promise, Law and Motto 
The Scout Promise
On my honour, I promise that I will do my best
To do my duty to God and to the Queen,
To help other people
And to keep the Scout Law 

The Scout Law
  1. A Scout is to be trusted.
  2. A Scout is loyal.
  3. A Scout is friendly and considerate.
  4. A Scout belongs to the worldwide family of Scouts.
  5. A Scout has courage in all difficulties.
  6. A Scout makes good use of time and is careful of possessions and property.
  7. A Scout has self-respect and respect for others 

Minggu, 11 Januari 2015

"Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana"

#IkhlasBaktiBinaBangsaBerbudiBawaLaksana
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan setiap anggota  Gerakan Pramuka bahwa setiap mengikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan 'KODE GERAKAN PRAMUKA'
Motto Gerakan Pramuka adalah  “ SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN “
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka,:
  1. Menanamkam rasa percaya diri.
  2. Menambah semangat pengabdian pada masyarakat, bangsa dan negara.
  3. Siap mengamalkan Satya dan Darma Pramuka.
  4. Rasa bangga sebagai Pramuka.
  5. Memiliki Buadaya Kerja yang dilandasi pengabdiannya.
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari.Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka di samping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan membuat motto Satuan di satuan masing-masing.
Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana adalah motto dari Pembina Pramuka, konsep yang  sangat indah, menarik, cocok dan sangat baik  untuk Bangsa Indonesia. 

Apa yang dapat kuberikan kepada Indonesia negeri yang aku cintai? 

Konsep Gerakan Pramuka mengajak seluruh komponen Bangsa Indonesia agar memberikan walau itu hanya setitik bakti untuk negeri ini, senantiasa teguh pada pendirian, dan menepati apa yang dikatakan. 

BERBUDI

"Berbudi" dalam bahasa Jawa beda dengan berbudi dalam bahasa Indonesia. ‘Ber’ di sini bukan sebuah ‘awalan’ melainkan kependekan dari ‘luber’ yang artinya adalah “meluap” “Budi” pengertiannya adalah “watak”. Tentusaja watak yang baik. Watak apa yang meluber atau meluap? Tentu saja watak suka memberi, yang dalam bahasa Jawa menurut Poerwadarminta disebut “seneng weweh”. Pemimpin harus “ber-budi”, luber budinya. Suka memberi kepada rakyatnya. Memberi kepada rakyat tidak harus memberi uang tunai. Keamanan, kesejahteraan, kemudahan, peluang usaha dan masih banyak lagi. Rakyat akan merasa ayem karena diayomi pemimpin yang “ber-budi” (mulai diri sendiri  dan semua yang diberi tanggung-jawab mengendalikan sesuatu adalah pemimpin).

BAWA
“Bawa” dalam bahasa Jawa berarti “ucapan”, atau awal nyanyian. Tembang Jawa sering diawali dengan “bawa”. Semacam intro yang disampaikan dalam sepotong kalimat bernada. Penekanan disini pada “ucapan” seorang pemimpin. Tentusaja ucapan seorang pemimpin tidak boleh “kakehan gludhug kurang udan”, banyak janji tanpa bukti. Ucapan pemimpin harus sama dengan perbuatannya. Harus “Sabda pandita ratu.”
“Berbudi bawa laksana” mengandung pengertian “suka memberi dan kesatuan antara ucapan dan tindakan”. Penjabarannya bisa panjang-lebar, luas dan mendalam. Saya hanya ingin mengingatkan satu hal. Yang sering diucapkan pemimpin kepada rakyat adalah “janji”. Dan yang dijanjikan pasti “mau memberi sesuatu”. Misalnya membangun Puskesmas, Membangun jembatan, mengaspal jalan dan lain-lain. Oleh sebab itu leluhur kita mengingatkan dalam tiga kata “Ber-budi Bawa Laksana”, Banyaklah memberi dan tepati janjimu.
LAKSANA


"Laksana” adalah “jalan”. Diberi sisipan “um” maka “lumaksana” berarti “berjalan. Pengertian “jalan” disini adalah gerak langkah atau tindakan. Jadi “Laksana” menjelaskan “bawa”. Dengan demikian pengertian “Bawa laksana” adalah “kesatuan ucapan dan tindakan”

Dalam etika Jawa dikenal satu ungkapan sabda pandhita ratu, “tan kena wola-wali,” yang dapat dimaknai bahwa seorang pemimpin haruslah konsekuen untuk mewujudkan apa yang telah diucapkan. Kristalisasi perlunya pemimpin yang memiliki sifat bawa laksana. Dalam filsafat Jawa, seorang raja  adalah pemimpin yang memiliki sifat ‘bawa laksana’ dan sifat-sifat baik lainnya. Ini tercermin dari ungkapan yang sering diucapkan Ki Dalang dalam setiap lakon wayang, yang berbunyi: “dene utamaning nata, berbudi bawa laksana” (sifat utama bagi seorang raja adalah bermurah hati dan teguh memegang janji).

Sifat ‘bawa laksana’ mempunyai nilai yang sangat tinggi, sehingga sifat tersebut perlu diprioritaskan  diutamakan. Etika ‘bawa laksana’ ini mengandung nilai yang bersifat universal, mengandung nilai filsafat yang baik dan perlu dipegang teguh seluruh pemimpin. 

Renungan buatku dan Sahabat-Sahabatku dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-53 Gerakan Pramuka Indonesia;

 "Kita mantapkan, perkuat, perluas; Pembentukan Karakter Kaum Muda melalui Gugus Depan Terakreditasi,  untuk mewujudkan Generasi Muda yang Mumpuni dan Berkarakter dengan menerapkan secara optimal “Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana.”

"Pembina Pramuka adalah panutan, teladan yang dapat memimpin diri sendiri ….Karena itu mari sebagai anggota dewasa sekaligus Pembina Pramuka, selalu  Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana. Masih banyak yang dapat kita lakukan untuk hari esok Bangsa Indonesia. Hari esok  yang lebih baik dari hari ini dan hari kemarin. Mari kita selalu memperbaiki diri kita melalui peningkatan tujuh dimensi pribadi (spiritual, Emotional, Sosial, Intelektual, Fisik, Estetis, dan Finansial) agar  agar dapat membina generasi Muda mewujudkan Bangsa Indonesia yang Jaya."

"Kita  lebih  mencintai Allah, kita lebih mencintai tanah Air Indonesia, kita tingkatkan produktifitas, lebih banyak berkarya & bermanfaat untuk Bangsa Indonesia dan seluruh mahluk-Nya, setiap hari kita berusaha memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik  dan bertambah baik akhlaknya……dst." Belajar "Semoga Allah selalu melindungi, membimbing, merahmati dan meridhai Bangsa Indonesia.  Jaya  Pramuka Indonesia, Jaya Bangsa  Indonesia," aamiin….


Lambang Pendidikan Pramuka








  

Pernahkah anda tahu bahwa lembaga pendidikan dan latihan Gerakan Pramuka (Pusdiklat) memiliki lambang tersendiri, seperti tampak pada gambar di atas. Terdiri dari bagian/ bentuk seperti mata rantai, Juluran lidah api, bintang, jantung yang berbentuk perisai dengan warna merah putih, garis tebal katulistiwa dan lain – lain yang masing masing memiliki arti/ makna. Lambang Pendidikan Gerakan Pramuka tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramukan nomor 073/KN/1977 tentang Lembaga Pendidikan orang  Dewasa dalam Gerakan Pramuka.
Pada Lambang Pendidikan tersebut ada beberapa bagian yang memiliki makna dan arti kiasan misalnya jantung, berwarna merah putih dengan bintang bersudut lima berwarna emas didalamnya mempunyai arti :
-    Pendidikan dan pengabdian adalah ibarat darah dalam tubuh Gerakan Pramuka .
Pelatih pembina pramuka  adalah bagaikan jantung yang mengalirkan darah itu keseluruh tubuh gerakan pramuka. Pengaturan darah itu melewati saluran pembuluh darah keluar dan pembuluh darah masuk , yaitu pembina pramuka dan pembantu pembina pramuka
-  Bagian tengah jantung yang merupakan pusat daya gerak jantung dilukiskan dalam bingtang bersudut lima yang melambangkan sila Ketuhanan Yang  Maha Esa  , dalam pancasila.
Ini memberi arti , bahwa segenap gerak kegiatan pendidikan dan pengabdian bersumber kepada Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai pimpinan  spiritual  bagi setiap orang dewasa dalam Gerakan Pramuka .
-    Warna merah putih pada jantung sel darah merah dan sel darah putih.
Pendidikan dan pengabdian dalam gerakan pramuka diibaratkan darah berwarna merah putih sebagai lambang kebangsaan indonesia yang menjiwai patriotisme indonesia.

Makna garis yang melingkari gambar jantung, memiliki arti :
-   2 garis tebal melambangkan khatulistiwa dikepulauan indonesia, yakni keluasan wilayah kerja. Pelatih ( dari sabang sampai marauke), dan keharusan stabilnya dan meratanya usaha-usaha pembinaan dan pengabdian kepada para pramuka.
-  6 garis tipis dari 6 jurusan melambangkan bahwa dari 6 jurusanlah (atas-bawah-kiri-kanan-muka-belakang) Pelatih dan tenaga staf menerima masuknya bahan –bahan pertimbangan untuk mengolah dan mempersiapkan zat-zat pendidikan dan pengabdian yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tubuh gerakan pramuka.
-    8 garis mengkiaskan penjuru-penjuru pokok pedoman yang menunjukan haluan tertentu ( 8 penjuru mata angin) dari pembina pramuka dan pembantu pembina pramuka dalam mengabdikan diri, membina, berbakti dan melatih pramuka.

Selanjutnya pengertian makna pada rantai :
- Mata rantai bulat melambangkan pramuka putra dan mata rantai segi empat melambangkan pramuka putri, berkaitan erat menjadi satu rantai kesatuan dan persatuan yang bulat dan kokoh, ialah gerakan Pramuka, itu sebuah tubuh yang pertumbuhannya butuh diresapi oleh zat-zat pendidikan, pembinaan dan pengabdian yang harus dipompakan melalui para pembina pramuka dan pembantu pembina pramuka ke dalamnya.
-    Mata rantai yang berjumlah 2 x 12 = 24 mengingatkan kepada 24 jam sehari semalam, dan 7 mata rantai yang berisi huruf mengingatkan kepada 7 hari seminggu, sedangkan 5 mata rantai berisi tunas kelapa dengan 7 mata rantai yang berisi huruf adalah sama dengan 12, yang mengingatkan kepada 12 bulan dalam setahun. Angka-angka itu dalam satu bulatan melambangkan roda kehidupan dan usaha gerakan pramuka yang terus menerus, turun menurun sebagai akibat dari kesatuan, kesamaan kedudukan dan kewajiban setiap anggota gerakan pramuka, kesatuan, kesamaan dan kerjasama yang erat dari semua dari bagian-bagiannya.
Makna pada gambar lidah api menjilat-menjilat dengan 5 juluran api berisi kiri dan 5 juluran api berisi kanan, dan berpusat pada 3 lidah api yang berada di tengah-tengah, diantara kedua juluran lidah api. Didalam juluran lidah api sebagai bingkai terdapat motto yang berbunyi “ IKHLAS BHAKTI BINA BANGSA BER BUDI BAWA LAKSANA” , mempunyai arti :
-  10 juluran lidah api yang berkobar-kobar melambangkan dasa darma dan 3 lidah api melambangkan tri satya, yaitu kode kehormatan bagi para pramuka.
-   Semboyan orang dewasa dalam pendidikan di lingkungan gerakan pramuka adalah : “ IKHLAS BHAKTI BINA BANGSA BER BUDI BAWA LAKSANA” yang kepanjangannnya ialah :Iklhas berarti yakni dengan murni dan suci hati memberi, menyumbang, menderma yang baik dalam upaya ikut serta membina , membangun bangsa dengan jalan meluberkan, membeberkan, menumpahkan, melimpahkan budi serta kewajiban dalam melaksanakan budi serta kewajiban dalam melaksanakan daya upaya tersebut.
-   Jilatan lidah api dengan semboyan tersebut di atas itu melambangkan suatu ikrar bagi orang dewasa di dalam gerakan pramuka yaitu andalan, pembantu andalan, pembina pramuka , pembantu pembina pramuka dan tenaga staf kwartir untuk membawa para pramuka ke masa depan yang lebih gemilang.

"Pakaian Seragam Pramuka Resmi Terbaru 2014"


Pakaian Seragam Pramuka Terbaru berdasarkan SK 174 Tahun 2012 terdapat beberapa perubahan yang mendasar antara seragam yang terbaru dengan seragam yang lama, diantaranya perubahan seragam pramuka penggalang, seragam pramuka siaga, seragam pramuka penegak, maupun seragam pramuka pembina. Untuk lebih jelas tentang Pakaian Seragam Pramuka Terbaru antara lain sebagai berikut :
1. Terhadap pakaian seragam tingkat Pramuka Siaga putra dan putri, terdapat adanya penambahan berupa list berwarna coklat tua di bagian lengan dan saku. 
2. Sedangkan anggota pramuka tingkat Penggalang putri, di baju  seragam terdapat kesamaan dengan baju seragam untuk anggota putera yang mana menggunakan dua saku tempel di dada  sebelah kanan dan kiri dan tidak terdapat lipatan melintang di sebelah atas dada. berdasarkan yang lama baju seragam puteri tidak terdapat saku di dada dan terdapat lipatan di atas dada, atau baju seragam antara putra maupun putri mengenakan model pakaian yang  sangat berbeda.
3.            Bagi anggota putri  pada semua tingkatan menggunakan setangan leher seperti setangan  leher Putra dan juga menggunakan ring, yang  sebelumnya anggota putri  mengenakan  Pita di Leher.

4.   Untuk Tutup kepala anggota puteri untuk tingkat Penggalang, Penegak, maupun Pandega dengan tutup kepala berbahan laken/beludru. Sebelumnya telah menggunakan tutup kepala yang terbuat dari anyaman
 5.   bagi anggota putra untuk tingkat Penggalang, Penegak, dan Pandega , di dalam Pakaian Seragam Pramuka terbaru terdapat adanya Penambahan saku timbul di kanan kiri celana dan terdapat saku tempel di bagian belakang  kanan maupun kiri yang jumlah sakunya sejumlah enam saku. Sebelumnya anggota putera mengenakan celana hanya dengan  empat saku yang berupa dua saku dalam di samping kanan maupun kiri serta dua saku lagi di belakang kanan kiri.